UPTD SPF SDN 15 JOLLE - PUISI PAHLAWAN TAK DIKENAL- PUISI MATTUNTUK PADDISSENGENG











PUISI

PAHLAWAN TAK DIKENAL ( Wajib)
MATTUNTUK PADDISSENGENG (Pilihan)


O
L
E
H





UPTD SPKF SDN 15 JOLLE
WILAYAH  IV KECAMATAN LALABATA
KABUPATEN SOPPENG






PAHLAWAN TAK DIKENAL
Karya Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata
Aku masih sangat muda.






MATTUNTUK PADDISSENGENG 
Karya: Sukarding K.

 Usalai tanah ancajingekku 

Ulettoi Tasi Maloang 
Usompe Mabela 

Sellu'ka Ri Ale' Kabo 
Kupusa Nawa-Nawa 
Ati Mallolongeng 

Iya Teppaja Kusappa 
Paggoncing Pattippa'na 
Babanna Suruga 

Pura Toddo' Pettu Ri Ati'ku
Iyapa Kulisu 
Ulolongeppi Wakkattaie 

Tudangnga Ri Pesonaku 
Sanre'ka Ri Totoku 
Kutajeng Pammase 

Resopa Natemmangingngi
Malomo Naletei 
Pammase Dewata
 

Sumber : 
http://asiaarifin.blogspot.com/2010/12/mattuntu-paddisengeng.html
http://sastra-bersama.blogspot.com/2012/03/puisi-pahlawan-tak-dikenal-karya-toto.html 


   Boleh copy paste, 
   tapi jangan lupa cantumkan sumbernya.
   Terimakasih







 

 
Lokasi: Umpungeng, Lalabata, Soppeng Regency, South Sulawesi, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI BUGIS - WANUA SIPAKAMASE _ Abrar Usman

  WANUA SIPAKAMASE Bate Kallana : Abrar Usman   Wanuaku… Idina lipu kaminang makanjae Suruga ri lebo’na tanae Onroang addeppuangeng Nenniya sipulunna maraditta   Wanua Sipakamase Maega werekkada, passumpung atuwotuwongeng Maega ade’, maega paddissengeng Tania nassabari nato massara-sarang Tomasiddi Mario marennu Padecengi wanuatta Wanua malebbi’ta   Eee… sininna ise’wanue Narekko tappasalaki tumabuang Monro riyawana pannyilae Iyye wanua ta, teri maddunu wae matanna Mitti mancaji passengereng matuna   Eee.. Baco Eee.. Becce Passidiwi rilaleng ateka, nenniya gau’ta Papoji temma’ gangka lao ri wanuatta Tappigau pappasenna tau riolota Mali sipareppe, rebba sipatokkong Malilu sipakainge, Taro ada taro gau   Eee… puakku sewwae Idi’mi wanroi sukkuru nenniya mappoji Idi’mi wonroi sukkuru nenniya mappoji Idi’mi wanroi marilau Pancajiwi wanuaku Sibawa pammasemu Wanuaku.. Wanua sipakamase
Baca selengkapnya

Perkemahan mengukir kenangan

Gambar
Dibalik ungu yang terpancar ada kisah dan cerita yang terukir manis. Momen yang menjadi pengalaman bagi mereka dan akan menjadi kenangan dari masa kemasa.  Pada tanggal 25 - 28 Agustus 2025, waktu yang singkat namun ada banyak hal yang terjadi salah satunya makan bersama menjadi momen sederhana tetapi memberi kesan mendalam itulah hal yang mereka rasakan saat berkemah dan tidak hanya itu adanya momen kebersamaan yang kian kuat terjalin antara murid dengan guru maupun orang tua murid.  Ucapan Terima kasih serta maaf sebesar- besarnya kepada penyelenggara maupun pihak- pihak yang mendukung terlebih kepada guru dan orang tua murid serta yang berperan penting murid SD Negeri 15 Jolle yang telah berusaha dalam mengikuti berbagai proses perkemahan ini.  
Baca selengkapnya

Puisi Maaf

  Maaf Karya Sutryany   Pelangi muncul ketika hujan, Seperti halnya kami yang hanya sejenak mengukir kisah, Maaf, Maaf, Maafkan, Aku dan mereka yang akan meninggalkan kalian, Kata itu serentak terucap dibalik sulitnya mengungkapkan perasan, Disekolah ini, Disekolah penuh kenangan masa kecil nan indah, Disekolah penuh jejak dan ukiran beribu kisah menyenangkan, Disekolah yang mungkin memberi banyak beban untuk guru kami, Disekolah yang mempertemukan kami dengan teman Serta adik –adik nan lucu,   Maaf, Maaf, Maafkan, Ucapan yang mungkin tidak terlalu menyenangkan, Apalagi terucap dihari perpisahan ini, Perpisahan yang kian menyesakkan hati kami, Sulit mengatakan ini, Sungguh sulit mengatakan hal ini, Perasaan yang begitu berat dihati kami, Selamat tinggal, Walau terucap kata itu, Ini hanyalah perpisahan disekolah ini,   Bagi kalian ini perpisahan, Namun bagi kami ini adalah awal, Demi Menempuh tahap berikutnya, ...
Baca selengkapnya